Minggu, 22 Mei 2011

Sinopsis Film 127 Hours

Film 127 hours ini di bintangi oleh actor James Franco ( Aron Ralston ), Kate Mara ( Kristin ), Amber Tymblin ( Megan ).
Hanya kemauan untuk hidup yang sangat tinggi yang membuat Aron berhasil menyelamatkan dirinya dari ganasnya alam. Meski terpaksa harus kehilangan satu tangannya, Aron tidak pernah menyerah. Meski ia harus mendaki tebing tinggi dan berjalan bermil-mil, itu tidak membuat Aron mundur. Disaat-saat tanpa kepastian ini, hanya refleksi masa lalu yang membayang di mata Aron.
Karena sebuah kecelakaan, Aron terjebak disebuah ngarai di Utah. Dalam keadaan terluka, Aron hampir menyerah. Tak ada harapan untuk selamat. Pada saat orang-orang sadar kalau Aron hilang, semuanya bakal terlambat. Kalau Aron ingin hidup, satu-satunya cara adalah dengan menyelamatkan dirinya sendiri. Dalam kondisi tangan yang terjepit, Aron hanya mempunyai persediaan makan dan minum seadanya. Namun untuk minum selama 127 jam, 1 botol air minum tidak cukup untuk melepaskan dahanya. Akhirnya setelah air minum yang ada di botol habis, Aron meminum air seninya sendiri dan sempat mengisap sedikit darahnya.
Dengan tangan yang terluka dan hampir membusuk, Aron tidak punya pilihan selain mengamputasi tangannya sendiri. Dengan segala keberanian, Aron lantas mendaki tebing setinggi 65 kaki dan berjalan sejauh 8 mil sebelum ia akhirnya terselamatkan. Selama perjalanan, yang ada di benak Aron adalah teman-teman, kekasih, keluarga, dan dua pendaki yang ia jumpai sebelum kecelakaan.

Cerita ini menggunakan teori humanistik Carl Rogers
Teori humanistik Carl Rogers
Teori humanistik Rogers mempunyai berbagai nama antara lain : teori yang berpusat pada pribadi (person contered), nondirective, klien (client centered), teori yang berpusat pada murid (student centered), teori yang berpusat pada kelompok (group centered). Namun istilah person centered yang sering digunakan untuk teori Rogers.
Rogers menyebut teorinya bersifat humanis dan menolak pesimisme suram dan putus asa dalam psikoanalisis serta menentang teori behaviorisme yang memandang manusia seperti robot. Teori humanisme Rogers lebih penuh harapan dan optimis tentang manusia karena manusia mempunyai potensi-potensi yang sehat untuk maju. Dasar teori ini sesuai dengan pengertian humanisme pada umumnya, di mana humanisme adalah doktrin, sikap dan cara hidup yang menempatkan nilai-nilai manusia sebagai pusat dan menekankan pada kehormatan, harga diri, dan kapasitas untuk merealisasikan diri untuk maksud tertentu.
Analisis film 127 hours berdasarkan teori Rogers
Aron mempunyai harapan dan optimisme yang kuat dari dalam dirinya sendiri. Dia mempunyai potensi yang kuat untuk bertahan hidup dan melepaskan dirinya dari kesulitan yang dihadapinya. Dengan berpikir positif, dia bisa tetap bertahan hidup, dia juga berusaha untuk merefleksikan setiap kejadiann hidupnya yang menyenangkan, hal tersebut ia lakukan untuk memotivasi dirinya sendiri.
Dengan keadaan dia yang sulit seperti itu, ia berusaha untuk tetap mempertahankan harga dirinya. Dalam kesulitannya ia melakukan introspeksi atas kesalahan-kesalahan terhadap orang-orang terdekatnya sebelum ia mengalami situasi tersebut, ia memilih untuk tetap bertahan agar dapat merealisasikan dirinya kepada orang-orang yang merasa telah ia kecewakan seperti keluarga, teman kencannya dan teman-teman dekatnya.
Pernah sesekali ia merasa pesimis, namun potensinya untuk maju mengalahkan rasa pesimisnya. Seperti yang dikatakan rogers dalam teorinya bahwa ia menolak pesimisme dan putus asa serta menentang teori behaviorisme yang mengatakan bahwa manusia seperti robot maksudnya manusia itu tidak bisa di kendalikan oleh orang lain tetapi manusia itu mempunyai potensi untuk bergerak dan berpikir sendiri tanpa adanya kendali dari orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar